Pengertian Fadilat/fadilah. FADILAT (Ar-Fadilah = keutamaan dan
kelebihan). Istilah yang dipergunakan untuk menunjukkan kelebihan, keistimewaan,
kehebatan, dan keunggulan seseorang dari yang lainnya, satu tempat dari yang
lainnya, dan suatu amal ibadah dari yang lainnya.
Dalam Al-Qur’an, ada kata-kata yang
seakar dengan fadilat, antara lain fadl dan faddala-yufaddilu. Misalnya, dalam
surah al-Baqarah ayat 253 Allah SWT memberi keutamaan dan kelebihan pada
sebagian nabi atas sebagian nabi yang lainnya: dalam surah an-Nisa’ ayat 32 dan
34 Allah SWT memberi kelebihan pada kaum lelaki atas kaum wanita karena kaum
lelaki itu berusaha mecari nafkah; dan dalam surah an-Nisa’ ayat 95 Allah SWT
melebihkan derajat dan menjanjikan pahala yang besar pada orang yang berjihat
dengan harta dan dirinya daripada orang mukmin yang berpangku tangan.
Kata fadilat dan fadaa’il disebutkan
dalam beberapa hadis nabi SAW, seperti pada hadis Bukhari mengenai azan, yang
menyebutkan doa setelah azan adalah:
“...Tuhan, berilah wasilah dan fadilat
kepada Nabi Muhammad.”
Imam Nawawi dengan menyebut ayat-ayat Al-Qur’an yang
menjelaskan bahwa ada manusia yang dilebihkan dan diberi keutamaan oleh Tuhan
atas manusia lainnya, lalu membuat bab khusus dalam sarh al-Imam an-Nawawi ‘ala
matn Sahih al-Imam Muslim (Penjelasan Iman Nawawi terhadap Teks Hadis Sahih Imam
Muslim) dengan judul Kitab al-Fadaa’il.
Kitab al-Fadaa’il ini khusus
membicarakan fadilat-fadilat Nabi Muhammad SAW dan nabi-nabi lainnya,
fadilat-fadilat sahabat (baik daru kaum Ansar dan kaum Muhajirin), dan
fadilat-fadilat amal dan ibadah tertentu. Sebagai contoh, dikemukakan fadilat
Nabi Muhammad SAW daripada manusia lainnya, yaitu antara lain dari sabda Nabi
SAW yang artinya:
“Saya adalah sayid (penghulu) umat manusia pada hari kiamat
dan orang pertama yang terbuka kuburnya serta orang pertama pemberi syafaat dan
orang pertama yang diberi syafaat.” (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmizi, ad-Darimi,
dan Ahmad).
Nabi lain yang mempunyai fadilat antara lain Nabi Isa AS.
Sahabat-sahabat Nabi SAW memiliki fadilat-fadilat yang berbeda-beda dan
bertingkat-tingkat. Menurut Abu Mansur al-Bagdadi, ahli fikih dan usul fikih,
sahabat yang paling tinggi fadilatnya adalah al-Khulafaa’ ar-Raasyiduun (empat
khalifah besar). Kemudian secara berurutan adalah sahabat yang termasuk
al-Asyarah al-Mubasysyarah, yang ikut dalam perang Badr, perang Uhud, dan
pengikut Baiat ar-Ridwan (baiat yang dilakukan kaum muslimin ketika terjadi
gazwah (perang yang dipimpin langsung oleh Nabi SAW), Perjanjian
Hudaibiyah).
Dalam hubungan dengan amal ibadah, Nabi
SAW banyak menyebutkan fadilat-fadilat yang terdapat di dalamnya agar umat Islam
tersentuh dan tergerak hatinya untuk melaksanakan amal dan ibadah itu. Misalnya
dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal (Imam Hambali), Nabi SAW
bersabda:
“Fadilat yang amat utama adalah menjalin silaturrahmi dengan orang
yang memutuskan hubungan denganmu. “Juga ada hadis yang menyebutkan salat sunat
fajar 2 rakaat sebagai salah satu fadilat dan karena itu umat Islam dianjurkan
Nabi SAW untuk memelihara salat itu (HR. Ahmad bin Hambal).
Ber-tahlil,
ber-tasbih, dan ber-takbir termasuk amalan yang banyak fadilatnya, sebagaimana
sabda Nabi SAW:
“Barangsiapa bertahlil seratus kali, bertasbih seratus kali, dan
bertakbir seratus kali, maka yang demikian itu lebih baik baginya daripada
memerdekakan sepuluh budak dan menyembelih enam ekor unta (HR. Ibnu Abi
ad-Dunia).
Al-Qur’an adalah kitab yang mengandung
banyak fadilat. Nabi SAW bersabda antara lain:
“Al-Qur’an lebih dicintai oleh
Allah dari tujuh petala langit dan tujuh lapis bumi dan dari segala isinya” (HR.
Abu Nu’aim dari Abdullah bin Umar bin Khattab) dan “Al-Qur’an adalah pemberi
syafaat yang diterima syafaatnya dan petunjuk yang diakui sungguh kebenarannya.
Barangsiapa menjadikan Al-Qur’an pemimpinnya maka ia akan dituntun ke dalam
surga, dan barangsiapa meletakkan Al-Qur’an di belakangnya, maka ia akan dihalau
ke dalam neraka” (HR. Ibnu Hibban). Orang yang rajin membaca Al-Qur’an juga
disebut akan mendapat fadilat pada hari kiamat, yaitu Al-Qur’an akan memberi
syafaat kepadanya.
Beberapa hadis juga menyebut banyak
fadilat pada selawat yang disampaikan untuk Nabi SAW. Fadilat-fadilat itu
adalah:
“Barangsiapa berselawat kepada Nabi sekali, niscaya Allah berselawat
kepadanya sepuluh kali” (HR. Muslim dari Abu Hurairah);
“Sesungguhnya Allah
mempunyai beberapa malaikat yang disuruh berjalan-jalan di muka bumi untuk
mengawasi manusia dan menyampaikan kepada Nabi salam yang diucapkan umatnya”
(HR. Ahmad, an-Nasa’i, dan ad-Darimi); “Barangsiapa yang berselawat kepadaku
(Nabi) di pagi hari sepuluh kali dan di sore hari sepuluh kali, ia mendapat
syafaatku pada hari kiamat” (HR. Tabrani); dan “Manusia yang paling utama padaku
(Nabi) pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak berselawat kepadaku”
(HR. At-Tirmizi).
Sumber Tulisan
Ensiklopedi Islam 1
Penerbit : PT Ichtiar Baru Van Hoeve Jakarta
Cetakan Kesembilan, 2001
Ensiklopedi Islam 1
Penerbit : PT Ichtiar Baru Van Hoeve Jakarta
Cetakan Kesembilan, 2001